kursus komputer palembang

kursus komputer palembang
Ketika datang ke crypto dan pendidikan tinggi, Cornell University tidak hanya memimpin Ivy League: Ini menawarkan lebih banyak mata kuliah terkait blockchain daripada universitas top lainnya di dunia, menurut survei oleh pertukaran aset digital Coinbase dan peneliti Qriously Technologies.

Lebih dari 40% dari 50 universitas top dunia menawarkan setidaknya satu kelas di blockchain atau crypto assets, menurut penelitian, yang berfokus pada kursus tingkat sarjana yang direncanakan untuk musim gugur 2018 (atau data terbaru yang tersedia). Kelas yang ditawarkan oleh profesor ilmu komputer, serta oleh antropologi dan departemen keuangan. Cornell, peringkat ke-14 secara keseluruhan di antara universitas-universitas AS oleh US News & World Report, menawarkan 28 mata kuliah tentang kriptografi, cryptocurrency, atau blockchain.
kursus komputer

Permintaan untuk kelas terkait kripto menunjukkan ada cara untuk menghasilkan uang di bitcoin dan cabangnya tanpa harus bertaruh apakah harga naik atau turun. Dan kripto mania telah sangat menonjol di kalangan anak muda: Ekonom Yale Robert Schiller mencatat tahun lalu bahwa dia bisa merasakan kegembiraan untuk bitcoin di antara murid-muridnya. Namun, dia juga mengatakan bahwa mania adalah contoh bagus dari gelembung keuangan, dan kelas crypto tidak termasuk dalam penawaran kursus pemenang Hadiah Nobel, menurut halaman web fakultasnya.

Sejak itu, hype seputar aset digital telah hilang. Bitcoin telah jatuh lebih dari 60% sejak tinggi pada bulan Desember, menjadi sekitar $ 7.000 pada saat penulisan. Namun, itu baik pada harga sekitar $ 4.630 setahun yang lalu dan $ 580 pada tahun 2016.

Antusiasme untuk teknologi blockchain juga telah mendingin. Arsitektur blockchain Bitcoin — pada dasarnya database yang kuat dan terdistribusi — ditemukan satu dekade yang lalu, dan perusahaan-perusahaan telah mengeksplorasi apakah itu dapat diterapkan pada semuanya, mulai dari rantai pasokan hingga penawaran efek. Namun sejauh ini, hanya 1% dari eksekutif dalam survei yang melaporkan menyebarkan teknologi di perusahaan mereka. Penggunaan utama untuk bitcoin adalah spekulasi, dan itu belum tertangkap di banyak tempat sebagai alat pembayaran. Hal yang sama berlaku untuk kebanyakan varian crypto lainnya, bahkan yang dipasarkan dengan nilai "utilitas" yang seharusnya.

Siswa Amerika, sementara itu, masih mengumpulkan utang pendidikan yang banyak orang tidak mampu membayarnya. Mereka terperosok dalam $ 1,4 triliun pinjaman mahasiswa, namun para pengusaha mengeluh bahwa para lulusan kekurangan ketrampilan teknis yang mereka cari. Harga kuliah telah melambung tinggi; biaya menghadiri Ithaca, Cornell yang berbasis di New York, termasuk kamar dan makan, berjalan hingga lebih dari $ 70.000 per tahun, menurut situs web Collegedata.

Ketika utang dan biaya kuliah bergeser, banyak yang mempertanyakan apakah gelar tradisional masih bernilai uang. Pencipta ethereum, Vitalik Buterin, dilaporkan keluar dari University of Waterloo dan menciptakan aset crypto yang paling berharga kedua.

Begitu juga sekolah-sekolah yang mempromosikan mode ketika siswa mereka jatuh ke dalam utang? Belum tentu. Perusahaan seperti IBM belum kehilangan kepercayaan pada blockchain untuk mengubah industri. Studi tentang aset crypto seperti bitcoin menikahi disiplin penting seperti ekonomi, hukum, ilmu komputer, dan kriptografi. Keahlian dalam yang terakhir ini sangat mungkin untuk permintaan tinggi di tahun-tahun mendatang, terlepas dari apa yang terjadi pada koin digital.

Ini, setidaknya, menunjukkan bahwa siswa yang berhutang untuk mempelajari crypto membuat (leveraged) bertaruh pada sesuatu yang lebih besar dari sekedar harga bitcoin. Blockchain mungkin tidak mengubah dunia, tetapi keahlian matematika dan komputasi yang diperlukan untuk memahaminya adalah pasti.