kursus komputer nganjuk

kursus komputer nganjuk
Pada suatu pagi yang lembap di bulan Juni, ruang kelas di sepanjang koridor lantai tiga di sebuah gedung New York University bersenandung dengan obrolan bernada tinggi. Ruang ini berfungsi sebagai pusat untuk program musim panas dalam ilmu komputer yang dijalankan oleh perusahaan yang berbasis di California, iD Tech Camps. Di satu ruangan, sekelompok anak-anak, yang berusia tujuh hingga sembilan tahun, berlutut di atas karpet di sebelah robot putih kecil, yang mereka pelajari untuk diprogram dengan tablet genggam. Di dekatnya, anak-anak lain bekerja di laptop, merekam video YouTube atau merancang gim video. Di aula, sekelompok remaja mencatat catatan sebagai instruktur yang memaparkan algoritma regresi linier di papan tulis. Sementara beberapa orang berencana untuk kembali pada minggu berikutnya, beberapa mengatakan kepada saya bahwa mereka berdesakan dalam beberapa hari instruksi pemrograman sebelum berangkat ke kamp tidur atau liburan keluarga.

Apakah teknologi akan menyelamatkan atau menghancurkan kita?kursus komputer

Dengarkan podcast Derek Thompson, Crazy / Genius, untuk melihat di mana Anda berpihak.

 gambar promo
Berlangganan
Anak-anak tidak belajar banyak coding di sekolah, yang dapat membuat mereka tidak siap untuk menangani ilmu komputer di kampus atau dalam karier. Ada lebih dari 540.000 pekerjaan komputasi terbuka, namun kurang dari 50.000 jurusan ilmu komputer yang lulus ke angkatan kerja tahun lalu, menurut Code.org, lembaga nirlaba yang berusaha memperluas pengajaran ilmu komputer di sekolah-sekolah. Kamp musim panas seperti iD Tech melangkah masuk untuk mengisi kesenjangan, memposisikan diri sebagai titik masuk potensial untuk berkarir di bidang teknologi di jalan. iD Tech, yang beroperasi di lebih dari seratus kampus di Amerika Serikat dan di luar negeri, telah memantapkan dirinya — bersama dengan pesaing seperti Digital Media Academy — sebagai pemain dominan di pasar ceruk program teknologi musim panas untuk anak-anak dan remaja. Lebih dari 50.000 siswa berencana untuk menghadiri kamp-kampnya musim panas ini. Dengan sekitar $ 1.000 per minggu, program-program ini tetap tidak dapat dijangkau oleh banyak keluarga, menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana program-program pengayaan profit dapat membentuk akses ke pendidikan teknologi untuk generasi generasi muda — dan apakah mereka mengabadikan pola yang mengecualikan kandidat yang kurang terwakili.


LEBIH DI SERI INI
Sumber Daya Manusia
Bagaimana teknologi dan globalisasi mengubah apa artinya bekerja
Keberhasilan Viral dari Strike No One Can See
VAUHINI VARA
Tiffany Sparkly Surge Mencerminkan Momen Terbagi di Amerika
VAUHINI VARA

The Speedy Rise dan Fall of Robot Babysitters
BATU ZARA
Ada Kekurangan Tukang Las. Akankah Lebih Banyak Wanita Mengisi Kesenjangan?
LIANA AGHAJANIAN

Sementara banyak teman sekelas di sekolah pribadinya di New York City menghabiskan musim panas di perkemahan tidur, Brie Friedman, 15 tahun, mengatakan kepada saya bahwa dia lebih suka belajar mengenkripsi file atau membongkar perangkat keras komputer untuk mengintip ke dalam. Jadi selama enam musim panas yang lalu, dia menghadiri program NYU iD Tech untuk membangun minatnya dalam bidang matematika, sains, dan teknologi. Friedman, yang mengenakan hoodie berwarna arang pada pagi itu, mengatakan kepada saya bahwa musim panas lalu, dia membuat model komputer miniatur berwarna putih dan menggunakan printer 3D kamp untuk membuat versi fisik yang sekarang tinggal di mejanya di rumah. Musim panas ini, dia terdaftar dalam tujuh minggu penuh program teknologi iD yang ditawarkan.

Ibu Friedman, Wendi Friedman Tush, yang menjalankan konsultan branding New York, mengakui bahwa kamp itu mahal, tetapi mengatakan ia menemukan itu sebanding dengan beberapa pilihan musim panas lainnya seperti perkemahan tidur. Dia memuji iD Tech dengan membantu putrinya, yang menderita disleksia, menyalurkan apa yang menjadi minat awal dalam bermain video game menjadi bakat dan gairah untuk ilmu komputer. "Ini memberinya keterampilan baru," katanya.

Pete Ingram-Cauchi, CEO iD Tech, mengatakan bahwa program musim panas membantu menyalakan minat awal pada anak-anak yang mungkin suatu hari nanti akan mempertimbangkan karir di bidangnya. “Kami mencoba menciptakan generasi berikutnya dalam jaringan anak-anak yang paham teknologi ini,” katanya.

Pipa itu, meskipun, secara tradisional telah bocor bagi siswa berpenghasilan rendah. Secara umum, minggu-minggu liburan musim panas di antara tahun-tahun sekolah cenderung memperburuk kesenjangan prestasi antara siswa dari keluarga makmur dan keluarga miskin. Meskipun siswa di seluruh papan kehilangan pelajaran pelajaran tahun sebelumnya sebesar satu bulan, siswa dari keluarga berpenghasilan rendah cenderung tergelincir lebih jauh daripada teman kelas mereka yang lebih kaya, yang lebih mungkin menghadiri program pengayaan atau mendapat manfaat dari pengawasan orang dewasa yang lebih sering. Meskipun ada banyak kelas pengodean online gratis, program tatap muka tidak dapat diakses: Kamp pengkodean gratis dan berbiaya rendah yang dijalankan oleh lembaga nonprofit seperti Girls Who Code dan Kode Dengan Klossy cenderung disediakan untuk anak perempuan, dan sering kelebihan permintaan.

Dengan tidak adanya instruksi pengkodean yang tersebar luas di sekolah-sekolah, beberapa pendidik dan aktivis menyatakan keprihatinan tentang sistem di mana program musim panas yang mahal, tersedia bagi beberapa orang istimewa, berfungsi sebagai on-ramp untuk kemahiran ilmu komputer awal, dan akhirnya, pekerjaan teknologi. Prospek itu terutama mengkhawatirkan di sektor di mana perempuan dan beberapa minoritas kurang terwakili. Wanita membuat 24 persen orang dalam pekerjaan komputasi, menurut sebuah