kursus komputer aliah makassar

kursus komputer aliah makassarUniversitas telah mengajukan FIR terhadap lebih dari 600 orang dari luar universitas dan 69 siswa sendiri untuk menyerahkan formulir "terverifikasi" setelah menggunakan cap palsu dan tanda tangan dari otoritas universitas yang bersangkutan.

Tuduhan penipuan datang di belakang isu-isu sepele lainnya yang telah menjangkiti tiga kampus universitas di New Town, Taltala dan Park Circus sejak 2015.

Sebelumnya dikenal sebagai Mohammedan College of Calcutta, lembaga itu diberikan status universitas pada tahun 2008 oleh pemerintah Left of West Bengal, sesuai rekomendasi dari Komite Sachar untuk mengangkat minoritas.

Studi di perguruan tinggi telah terhambat karena ukuran marksheets, susunan toilet "tidak Islami", tanda anugerah untuk promosi, persetujuan AICTE, serta seringnya korupsi untuk membeli berbagai barang. Lebih merusak adalah tuduhan penyalahgunaan kekuasaan oleh wakil rektor yang memuncak dengan slogan "V-C hatao, Aliah bachao" - sebuah tuduhan bahwa mantan V-C Abu Taleb Khan disebut sebagai "konspirasi".

Sebelumnya, sebuah laporan diterbitkan mengenai konflik antara anggota kongres Trinamool Congress Chhatra Parishad (TMCP) dari universitas universitas.

Apa sekarang? kursus komputer aliah makassar

Menurut akting V-C Dr Nurshad Ali saat ini: "Bulan lalu, pejabat dari departemen kesejahteraan kelas terbelakang, yang memberikan sanksi beasiswa bagi siswa yang termasuk kategori SC, ST, dan OBC, mengirim kami 1,400 formulir aplikasi. Selama pemeriksaan, ditemukan bahwa 700 aplikasi diajukan oleh 'siswa' Universitas Aliah, ketika sebenarnya 631 pelamar adalah orang luar dan hanya 69 yang merupakan mahasiswa. Yang disebut formulir terverifikasi telah dikirim ke kantor sub-divisi dari area alamat tempat tinggal siswa dengan memalsukan tanda tangan dan stempel otoritas universitas yang bersangkutan, alih-alih menyerahkan formulir yang terisi di universitas. ”

Dia menambahkan bahwa diputuskan pada pertemuan dewan eksekutif terakhir 7 Maret bahwa universitas akan mengajukan kasus polisi terhadap siswa yang terlibat. Namun masalah itu tertunda karena beberapa siswa bersikeras bahwa formulir mereka benar-benar diverifikasi oleh pejabat universitas. “Kami tidak ingin ada siswa asli yang menderita. Hingga saat ini, kami telah mengajukan FIR terhadap setidaknya 630 siswa yang formulirnya ditemukan palsu dan akan mengajukan FIR lainnya setelah verifikasi kami selesai, ”kata Dr Ali.

Modus operandi

Sumber-sumber rahasia mengungkapkan cara yang mungkin di mana penipuan itu diabadikan, menuduh adanya hubungan antara pemimpin mahasiswa, pengiring mereka, dan petugas yang mengurus masalah beasiswa. Pertukaran uang mungkin terlibat, kata mereka.

Pertama, bentuk cetakan siswa dan apa yang disebut siswa universitas (yang mungkin membuat kesepakatan dengan pemimpin siswa yang terlibat) dikirim ke petugas yang memeriksa dan meneruskan aplikasi secara nominal. Kemudian, para siswa menyerahkan hard copy terverifikasi ke kantor sub-divisi. Ada kemungkinan bahwa siswa, yang mungkin pemimpin siswa, sedang memverifikasi formulir beasiswa cetak, bukan pejabat yang bersangkutan dari universitas, meskipun stempel dan cap resmi palsu serta tanda tangan palsu dari pejabat yang bersangkutan.

kursus komputer aliah makassar - Universitas tidak bisa melacak pemalsuan karena formulir beasiswa harus diserahkan ke kantor sub-divisi masing-masing.

Ketika Dr Ali ditanya mengapa mahasiswa dari lembaga lain telah memilih Universitas Aliah untuk mengajukan permohonan beasiswa dalam jumlah besar, ia berkata: “Banyaknya siswa yang melakukan pemalsuan berarti harus ada lobi antara para pemimpin mahasiswa dan pejabat universitas, tanpa yang tidak ada yang berani mengambil langkah seperti itu. Saya berharap polisi akan menyelidiki masalah ini dan menangkap penjahatnya. ”

Kazi Minhazul Islam, seorang mahasiswa M.Tech tahun pertama di departemen ilmu komputer dan teknik, menyalahkan otoritas universitas dan siswa yang tidak bermoral untuk penipuan beasiswa.

“Administrasi tidak bisa terhindar. Jika itu cukup kuat dan pekerja kantor cukup tegak untuk tidak terbujuk untuk uang, insiden ini bisa dihindari. Pelakunya harus diberikan hukuman yang patut dicontoh, ”katanya.

Gejolak konstan

Protes, agitasi dan pawai biasa terjadi di Universitas Aliah. Sejak 2013, kegiatan siswa juga menjadi warna politik, begitu persatuan mahasiswa non-politik bubar.

Situasi menjadi lebih buruk pada tahun 2016 dan 2017, ketika para siswa berhenti menghadiri kelas selama lebih dari 42 hari dan 50 hari, masing-masing, mengikuti demonstrasi dan pembakaran bekas patung V-C Dr Abu Taleb Khan dan tuntutan untuk pengunduran dirinya.